Drs. Hatta Hamzah Dg Gajang Kr. Borisallo Bertutur Tentang Raja Abal aba...

Alhamdulillah, setelah saya membaca artikel di detik com berupa beberapa penjelasan yang telah dikemukakan & di uraikan oleh Paduka Yang Mulia  Sultan dari Kepaksian Pernong Sekala Brak Lampung , yg memberikan suatu pencerahan & pemahaman tentang Syarat suatu kerajaan yg betul pernah ada dan eksis sampai saat ini keberadaan nya  , karena kerajaan kerajaan inilah yg sejak zaman dahulu berjasa menata masyarakat dan menjaga kedamayan dalam inter aksi kemasyarakatan baik  di wilayah yg bisa disentuh unsur keberadaan aparatur negara tapi juga termasuk wilayah yg jauh dan tempat yg sulit  terjangkau terutama tempat yg memang belum terjangkau bahkan tdk pernah satu pun aparat pemerintah pun menyentuh ber inter aksi kehidupan sosial kemasyarakatan nya , tetapi krn adat istiadat nya kuat dan tetap berlaku, dan keadaan pimpinan informal  juga tetap di akui dan dihargai , maka kehidupan masy tetap bergulir dan tertata dg baik ,  jadi kita hrs sadari bahwa fakta  nya dan senyata nya di Indoneaia ini sejak sebelum proklamasi kemerdekaan memang  telah ada dan eksist  bentuk bentuk beragam organisasi masy yg bercorak lokal yg memang kuat dan tertanam membentuk struktur pemerintahan sebagai kebesaran lokal di seluruh wilayah republik yg saat itu masih sbg nusantara, mereka hadir dalam bentuk kebesaran nya walau penyebutan nya dg istlah yg berbeda beda dan beragam , namun organisasi lokal tsb yg telah mempunyai pranata sosial kehidupan nya berkiprah mengelola masy pada suatu tempat , dan waktu , dalam bentuk sebutan apa pun juga , apakah itu ada yg disebut Kedatuan, ke karaengan, kesultanan, kapuangan , negeri , Bumi, Wanua , ke Maradia an , Kepaksian , Karaton  dlsb , yg kemudian saat ini sekarang kita lazim menyebut nya sebg sebutan seragam yaitu KERAJAAN
  
Kalau kita berbicara ttg kerajaan maka artinya kita berbicara ttg siapa pemimpin tertinggi yg bertahata , hal itu  karena ada nya seorang pemimpin yg bertahta dan di akui serta mempunyai kekuasaan thd masy secara turun temurun pada suatu lokasi wilayah sejak dahulu kala itulah dan disitulah kerajaan itu berdiri dan di tempat tsb tegak dan berdiri pula lah kekuasaan nya , kekuatan nya dan pengakuan yg tetap tegak sampai saat ini sbg pemegang kekuasaan informal dlm satu wilayah yg terus menerus memelihata budaya dan kehidupan kekeluargan masy nya ...
Kalau kita ingin menyimak dan melihat nilai kearifan lokal yg masih tumbuh subur dan eksis dalam ikut menjaga proklamasi kemerdekaan , maka sebenar nya sosok sosok pemimpin yg tersebar di nusantara yg senyata nya masih kokoh kuat dan bertahta turun temurun berada dalam wilayah wilayah adat yg jelas dan betul betul diakui oleh masy nya sbg pimpinan nya itulah yg di akui sbg RAJA.. , sbg junjungan nya , yg kata kata nya di ikuti dan perintah nya di laksanakan dan dihormati serta di hargai turun temurun dan de facto mmg masih eksis keberadaan nya , sehingga warna kepemimpinan nya masih bisa dan dirasakan oleh masy dan birokrasi setempat , denyut kekuatan pengaruh nya sbg pemimpin informal , di ketahui serta dirasakan secara nyata juga unsur pemerintah birokrasi disetiap kabupaten di republik ini maka ini shg mereka menjadi partner dalam merealisir kebijakan pembangunan . 
jadi sebetul nya para key person ini lah yg turun temurun berada di dalam setiap wilayah , sosok seperti itulah yg di sebut sosok raja , pemimpin masy adat nya yg memang turun temurun berlaku dalam proses pergantian tahta yg jelas dan pakem yg reget , terakui dan di akui , maka inilah kerajaan adat yg dapat di akui oleh Negara/Pemerintah & harus  mendapat Legitimasi formal berupa Pengakuan dari Negara , hal ini sangat  urgen agar keberadaan sosok yg bergentayangan mengaku raja yg selama ini menjadikan masy bingung dan tdk jelas krn semua tampil dg pakaian seronok nya yg sengaja dibuat indah dg taburan perhiasan imitasi dan bordiran yg setiap saat semua orang bisa me mesan pada pembuat bordir , shg kalau para orang yg mengaku raja tsb berkumpul maka seperti nya ada acara kontes pakayan saja . 
Apalagi ..kalau melihat yg kata nya mengaku sbg suatu perkumpulan raja itu berkumpul dan berusaha utk mengundang menghadir kan cukup satu orang pejabat sebagai legitimasi maka semua orang akan menganggap bahwa para raja sdg berkumpul adalah raja yg asli dan tdk abal abal , tp nanti ujung ujung nya ternyata ada masy yg menjadi korban,  ada korban penipuan   , dg ada nya masy yg menjadi korban, di tambah dg ada nya pengkontaminasian sejarah yg pada gilran  nya adalah kembali masy yg menjadi korban , korban dari sesuatu hal yg hrs  nya membawa kebaikan , keluhuran budaya dan kemuliaan para raja yg memegang estafet kepemimpinan sbg raja ... 
dan semua nya bisa saja akan membuat nilai kearifan lokal akan memburuk dan  terpuruk  , tergerus , tercoreng , tercemar kemuliaan nya hanya krn ulah sosok sosok yg ingin dilihat seperti raja , merasa bangga kalau disebut raja , bahkan ada seorang pimpinan pemerintahan membuat perda bahwa seorang bupati yg duduk terpilih sbg pimpinan pemerintahan maka otomatis dia ex offocio hrs menjadi raja , padahal itu adalah di suatu tempat yg memang sbg dislokasi sebuah kerajaan besar yg memegang hegemoni kawasan timur indonesia , Oleh sebab itu, mulai  dari muncul nya kasus Kerajaan agung sejagat di jawa tengah dan bergulir beberapa pertanyaan sosok yg mengaku sbg kerajaan tp mengakui tdk ada wilayah adat dan tdk ada rakyat yg menjunjung dan memuliakan dia sbg sosok raja , dan belum d ketahui apakah ayah nya , kakek nya pernah bertahta dan naik tahta shg memang turun temurun di akui dan d junjung oleh masy adat sebagai raja yg menjadi ikutan masy di wilayah nya  , lebih lagi kalau Raja yg abal abal tsb dg trik yg di jalankan dg cara yg lihay serta dg berbagai cara agar bisa menggandeng unsur unsur pemerintah utk melegitimasi keberadaan nya , seolah mmg dia adalah sosok , raja baru  mengarang ngarang kedudukan nya yg tdk mempunyai rakyat dan wilayah dg alasan utk menjaga budaya .. ini hal aneh.. apa nggak malah budaya hancur lebur kalau tradisi di ganti dg kreasi ... oleh sebab itu lah sdh saat nya Kementrian yg terkait langsung secara tehnis seperti Kementrian Kebudayaan & Pariwisata perlu segera pro aktif untuk untuk mendapatkan petunjuk & arahan dari Bapak Presiden Jokowi untuk membetuk semacam Tim kerja dengan melibatkan dari unsur kerajaan yg benar" akuntabel seperti Joggyakarta,surakarta , cirebon , ternate , tidore , Skalabrak Lampung, kasultanan Deli Kerajaan Gowa &  kerjaaan Denpasar pamecutan , karang asem , klungkung , gianyar , sultan sultan d kalimantan , raja d ntt. dan yg lainnya yg tdk mungkin semua saya sebut kan disini namun harus betul betul harus di filter yg ketat dan sangat Selektif ,jangan sampai melibatkan Raja" yg abal"  jangan sampai hanya ada orang yg  hanya mengaku raja tapi sebetul ny Raja abal abal ..
Salah satu cara kita utk melihat apakah sosok seorang tsb  adalah bangsawan tinggi atau abal abal maka apabila betul betul dia seorang keturunan lurus Raja , maka cukup kita lihat dari cara nya berbicara , akan terlihat bicara nya tertata , santun dan dg nada berbicara penuh sopan santun menunjukkan dia sosok orang mulia , krn dari berbahasa yg akan menunjukkan bangsa , apakah dia dari bangsa yg tinggi atau rendah , mohon maaf sy hrs menyampaikan kebenaran agar jangan ada yg menjadi korban opini , seperti ada yg berkomentar panjang lebar yg mengaku Raja samu samu yg kurang lebih menurut hemat kami hanya memanfaatkan moment untuk membentuk opini perihal tentang dirinya seolah sosok sebagai Raja samu samu yg justru mereka sendiri perlu di ferifikasi / di klarifikasi tentang keabsahannya sebagai Raja , saya tdk ingin menyudut kan seseorang tapi nama baik kerajaan perlu di jaga bersama agar tercegah seperti kasus saat pelantikan presiden jokowi ada yg mengaku raja kemudian dibtangkap dan di proses hukum bahkan memakai gelar profesor , doktor , juga kejadian kanjeng dimas  yg menurut saya perlu di verifikasi siapa siapa orang yg mengaku  raja yg hadir saat kanjeng dimas di angkat sbg raja , mereka hrs di cek , di teliti krn bukan tidak mungkin mereka adalah kelompok kelompok yg bergabung dg kanjeng dimas yg kemudian ternyata mereka inilah kelompok raja abal abal dan bisa jadi kelompok ini lah yg trus terus bergentayangan serta liar mencari mangsa menipu sana sini dan bahkan saat ini bisa dg  menipu warganegara asing, krn bisa saja mereka yg mendirikan organisasi kerajaan tapi abal abal itu lalu mengundang warga asing lalu dimintai dana besar , 
 terutama saat ada event festival kerajaan lalu sang Raja  yg mengaku raja tp sebetul nya adalah raja abal abal datang menghubungi panitia dg menyatakan minta di layani krn ada masy warga dari satu negara ingin hadir dan melihat festival dan perlu di beri pelayana vvip , lha yg raja abal abal ini mmg aktif dan mmg tdk terdeteksi sbg raja abal abal apalagi modal dasar Raja abala abal adalah dg modal photo photo saja , dimana disetiap event sang abal abal itu datang berpakayan raja lalu berphoto dg pejabat , mulai gubernur . Mentri bahkan bukan tdk mungkin dg presiden, itu akan jadi jualan d orang asing dan orang orang daerah yg masih awam dan kurang mengerti dan bisa menjadi korban penipuan nya , bahkan undangan ke istana negara juga bisa di jadikan raja abal abal utk menipu rakyat apalagi kalau raja abal abal tsb telah memimpin satu organisasi yg disebut kumpulan kerajaan yg mohon maaf yg ternyata anggota nya semua abal abal juga , atau bisa saja ada satu dua yg asli krn awam nya terjebak menjadi anggota di organisasi kerajaan yg di penuhi raja abal abal,  ciri lain dari raja abal abal , krn dia adalah raja bagi diri nya sendiri , tdk ada rakyat , tdk ada wilayah , dan kalau di cek ke kampung tempat asli nya yg di katakan nya ada kerajaan nya , bahkan tdk ada satu pun orang yg mengenal nya , kalau pun ada yg mengenal nya maka orang pun tahu nya dia orang biasa saja , dan disana tdk ada adat adat sebagai mana yg diceritakan nya , seandai nya di tempat tsb memang ada kesatuan masyarakat adat , tapi bukan yg sang Raja abal abal tsb raja nya , bahkan masy setempat mengenal nya sbg masy biasa bukan dari kasta bangsawan dan masy kampung nya banyak merasa geli melihat ulah nya mengaku raja , dan kenyataan nya memang tidak sesuai dg pengakuan nya di mana mana di luar kampung halaman nya yg memang kalau kita lebih focus memperhatikan nya , biasa nya raja abal abal apabila ada event pertemuan organisasi kerajaan dapat dipastikan bahwa di setiap kehadiran nya saat datang hanya akan datang sendiri atau dg isteri nya saja , tdk akan pernah ada pengawal dan hulubalang , pendekar atau perajurit atau rombongan adat nya yg mengiringi yg menandakan bahwa ia adalah seorang raja dari sebuah kerajaan lokal yg di akui dan terakui di wilayah nya , se andai nya pun dia memaksakan ada pengiring , biasa nya Raja abal abal akan menyewa baik sanggar dari daerah nya atau dari sanggar setempat supaya terlihat seolah memang dia raja dari satu wilayah di indonesia .

Akibat ada banyak nya raja abal abal  yg muncul , sehingga   kadang juga masy menjadi bingung melihat kelompok yg berpakayan menyolok datang berkelompok rombongan bersama , krn memang mereka tdk punya kelompok komunitas rakyat , tapi ya yg ada adalah kelompok komunitas nya , ya itulah komunitas raja abal abal , air tdk akan pernah bisa bercampur dg minyak , mereka yg abal abal ini datang bersama krn memang punya hobby  bersama yaitu , raja abal abal yg suka menipu bisa saja mendekat dan bergabung dg sosok sosok sbg pencinta budaya , pemerhati budaya dan tentu nya mereka datang dg berpakayan yg wah versi satu daerah agar bisa kelihatan menonjol , thd mereka yg murni pencinta adat biasa nya tdk membawa korban yg merugikan orang lain krn mereka murni pencinta adat dan meniru cara , gaya , dan pakayan raja raja asli , namun Terkadang ada juga seorang Pemerhati adat budaya atau penggiat adat & budaya juga terbawa mengangkat angkat dirinya dgn berbagai tipu daya tiba" menjadi Raja , di tempat asal nya ybs membuat rumah baru tapi dg model tradisional lalu rumah tsb di beri nama seolah olah bernuansa adat ,, dg nama kerajaan lah , nama rumah raja ini, raja itu , raja antah berantah, bahkan menundang masy bak layak nya rumah tsb sebuah museum atau dijadikan rumah budaya dan ujung ujung nya krn banyak masy yg heran dan datang , apalagi kalau di undang hadir utk makan tentu saja masy selain ingin tahu jg senang datang kuliner , tapi nnt ujung ujung mya meminta dana kpd pemerintah bantuan sosial bahkan minta projek penunjukan langsung dan celaka nya kadang krn penggiat budaya yg mulai meningkat kan diri sbg raja sering mengundang orang , mempromosi kan rumah baru yg dibuat gaya tradisional dan sering ramai orang datang yg ingin tahu , kadang penggiat budaya tsb di angggap  seolah olah sosok orang yg mempunyai masa  padahal tidak , dan mulai dilirik oleh pelaku politik utk menjadi penggaet suara . Padahal ybs bukan tokoh dan tdk punya masa , hanya kreatifitas nya saja mengundang keingintahuan publik,  dg menjadikan rumah yg di bangun nya sbg tempat budaya versi diri nya sendiri , thd model yg seperti ini maka para tokoh politik sering menjadi korban nya , terutama orang luar daerah , krn orang yg ada di daerah tsb mengetahui bahwa ybs hanyalah pencinta budaya yg banyak melakukan aktifitas budaya lokal ,  tapi hal tsb tdk setiap orang mengetahui , shg banyak yg terjebak , terbohongi bahkan ada juga yg tertipu . 
oleh sebab itu dari segelintir yg saya jelaskan dalam tulisan dimuka dari banyak sekali penipuan dan modus raja abal abal yg saya istilah kan” bergentayangan , mencitrakan diri, mencari mangsa”  maka dari apa yg kami ketahui & pahami  tsb , perlu pemerintah sekarang ini sdh saat nya turun tangan dan memberi perhatian dan membuat  batasan  agar budaya indonesia tdk tercabik cabik dan berubah dari kearifan lokal menjadi penipuan lokal dan sangat ironis apabila kelak banyak yg menjadi korban sdg kan sdh lama dan sejak awal sdh ada warning utk pemerintah agar memperhatikan gejala gejala yg akan merusak citra baik dari pada ke arifan lokal . 
Untuk pertama perlu pemahaman bahwa tdk akan mungkin ada seseorang yg baru menyebut diri nya sbg raja , kecuali dia sbg pelanjut dynasti kerajaan yg memang sdh lama terbentuk , berjalan dan jadi akar tradisi masy , bahwa Seorang Raja, itu mutak memiliki 1.Wilayah 2.memiliki masyarakat/komunitas adat yg mengakui nya sbg raja 3.memiliki benda kebesaran kerajaan   seperti Kris,Tombak,Badik & jenis senjata tajam lainnya 4.memiliki Bendera ( Panji kebesaran Kerajaan , tunggul kebesaran dan lambang kebesaran , dan bukan yg baru saja dibuat satu tahun dua tahun kebelakang ini semenjak marak orang mempersoalkan kerajaan, krn bisa saja ada satu wilayah adat di pegang oleh pimpinan adat turun temurun tapi dia bukan kerajaan , ini adalah tokoh adat terkemuka , perbedaan nya dg seorang raja, bahwa sosok seorang Raja  dari suatu  kerajaan ialah dg melihat bagaimana  pengaruh kerajaan nya dan pengakuan masy kenyataan nya adalah sangat banyak dan luas serta bisa jadi melintas batas  melewati dari daerah kekuasaan nya , krn legitimasi kekuasaan tradisionil seorang raja yg memegang dynasti asli , justru membentuk strata strata adat yg diakui di berbagai wilayah  sampai wilayah diluar territorial  kekuasaan nya , ini persis sama dg terbentuk nya negara yaitu setelah ada rakyat, wilayah pemerintahan  juga ada pengakuan 5.Silsilah yg jelas mulai dari Raja  pertama & seterusnya sampai yg terahir  & dokumen tertulis tentang ke absahan pengangkatannya di internal kerajaannya.Bukan yg diangkat dan dikarang karang seolah catatan dr belanda , krn belanda hanya menjajah dan mengeksploitasi hasil bumi ..namun menindas dan menina bobok kan kita .

Demikian sumbang saran dari Saya sebagai salah seorang Diraja wilayah Bate Salapang dari Kerajaan Gowa. Drs.Mohammad Hatta Hamzah.MM Daeng Gajang Karaeng Borisallo.Wassalam .

Posting Komentar

0 Komentar