Penulis Ellyvon Pranita | Editor Gloria Setyvani Putri KOMPAS.com
https://www.youtube.com/watch?v=Tvd-VMKCgwQ&list=UUqVtCLwGs19hAOOu4BLauyQ- Gunung Sinabung di Sumatera Utara kembali mengalami erupsi pagi ini, Kamis (10/8/2020) pukul 06.07 WIB. Ini merupakan erupsi kedua dalam kurun waktu tiga hari. Erupsi pertama terjadi pada Senin (10/8/2020) pukul 11.17 WIB. Berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) menunjukkan bahwa erupsi yang tejadi pagi ini, tinggi kolom abu teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak atau sekitar 3.460 meter di atas permukaan laut. Kolom abu yang teramati itu berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah timur, tenggara, dan selatan. Baca juga: Fluktuasi Letusan dan Meneropong Isi Tubuh Gunung Sinabung Erupsi yang terjadi itu pula terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 15 mm dan durasi sekitar 11 menit 59 detik. Berdasarkan situasi ini, KESDM PVMBG menempatkan Gunung Sinabung berada pada status level III atau siaga. Oleh sebab itu, ada tiga rekomendasi yang diberikan guna menjaga keselamatan warga dan pengunjung di sekitar lokasi erupsi Gunung Sinabung, yaitu sebagai berikut. Lihat Foto Petani membersihkan tanaman brokoli dan cabai rawit yang tertutup debu vulkanik pascaerupsi Gunung Sinabung di Desa Naman, Kecamatan Naman Teran, Karo, Sumatera Utara, Selasa (11/8/2020).(ANTARA FOTO/SASTRAWAN GINTING) 1.Tidak melakukan aktivitas di desa yang sudah direlokasi Masyarakat dan pengunjung atau wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi. Termasuk juga lokasi di dalam radius radial 3 kilometer dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara. 2. Gunakan masker, amankan sarana air bersih Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Selain itu, lakukan atau upayakan untuk mengamankan sarana air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh. 3. Waspada bahaya lahar Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar. Baca juga: Awan Mirip Tsunami di Meulaboh Aceh, Benarkah Pertanda Bencana Alam? (Kompas.com)
Penulis : Ellyvon PranitaEditor : Gloria Setyvani Putri
0 Komentar