Aktivis senior asal Bantaeng, Asdar Akbar menanggapi Musyawarah Daerah (Musda) X DPD II Golkar Kabupaten Bantaeng yang rencananya digelar pada Februari 2021 mendatang.

 celebesmagazine.com




Aktivis senior asal Bantaeng, Asdar Akbar menanggapi  Musyawarah Daerah (Musda) X DPD II Golkar Kabupaten Bantaeng yang rencananya digelar pada Februari 2021 mendatang.
Sabtu (2/1/2021).

celebesmagazine.com,
MAKASSAR, Ia mengatakan partai berlambang pohon beringin itu akan bisa mengembalikan kejayaannya seperti puluhan tahun lalu kalau kepengurusannya didominasi anak muda.

Menurutnya, jika tidak melakukan perubahan secara menyeluruh dalam hal perbaikan manajemen organisasi, Golkar akan kalah bersaing dengan partai-partai lain. Untuk itu kata Asdar, Golkar perlu diisi oleh anak-anak muda yang potensial dan mengerti perubahan zaman.

"Golkar harus bisa meletakkan tampuk kepemimpinan kepada generasi muda dari tingkat Kabupaten hingga ranting. Kalau ingin menang harus didominasi anak muda tanpa meninggalkan senior-seniornya yang sudah meletakkan pondasi kepemimpinan," ujar Asdar kepada media Sabtu (2/1/2021).

Olehnya itu kata dia, salah satu momen untuk melakukan perubahan adalah dalam Musyawarah Daerah (Musda) Golkar yang rencananya digelar Februari mendatang menjadi lamgkah  strategis untuk membangun arah pergerakan Golkar Baru.

Musda, lanjutnya, juga akan menjadi momentum bersama bagi seluruh kader Partai Golkar untuk menata kembali komitmen dan tujuan ideologi partai dalam rangka membangun Indonesia maju khususnya Kabupaten Bantaeng.

"Seiring dengan perkembangan waktu, Golkar harus bisa menyesuaikan perkembangan zaman. Untuk merebut pemilih di kalangan milenial, tidak bisa lagi menggunakan cara-cara yang lama," katanya.

Aktivis Asdar Akbar yang dikenal sebagai Jendlap Aksi Hak Angket 2019 mengungkapkan bahwa salah satu figur yang pas memimpin Golkar Bantaeng yakni Muhammad Meyrza Farid Arman yang saat ini menjabat sebagai Plt Ketua Golkar Bantaeng.

Dia menilai, Golkar Bantaeng saat ini kehilangan kejayaan, itu karena pada Pileg 2019 lalu, partai besutan Airlangga Hartarto ini hanya meraih dua kursi di DPRD, padahal pada Pileg sebelumnya Golkar mengontrol tiga kursi di DPRD, bahkan kader Golkar pernah menjadi Ketua DPRD Kab.Bantaeng.

"Tentu ini perlu dievaluasi soal apa yang menjadi faktor utama hilangannya kejayaan itu. Misalnya, apakah sistem rekruitmen atau pola pengkaderan ada yang salah. Termasuk apakah dibutuhkan hadirnya leader sebagai motor penggerak. Semua itu, harus menjadi rujukan evaluasi. Saya liat golkar sekarang stagnan dan minim inovasi," jelasnya.

Menurutnya, Muhammad Meyrza Farid Arman, SE yang tak lain adalah menantu Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah yang juga mantan Bupati Bantaeng dua periode dinilai figur yang sangat pas mengisi pucuk pimpinan Partai Golkar Bantaeng.

"Golkar ini memiliki infrastruktur tinggal dikelola dengan manajemen yang baik. Sehingga dibutuhkan pemimpin berjiwa muda yang visioner untuk membenahi infrastruktur sampai ditingkat desa. Merekrut pengurus yang handal, mentalnya petarung yang siap bekerja dan tentu, ketua itu harus siap dari aspek finansial," urainya lagi

Kemampuan itu, lanjut Asdar dimiliki Meyrza, dia pun optimis jika Golkar Bantaeng di pimpin oleh Muhammad Meyrza Farid Arman, SE, maka partai berlambang pohon beringin itu akan kembali berjaya di daerah berjuluk Butta toa itu. 
"Iya bila Golkar Baru terbentuk, minimal, ketua terpilih nantinya bisa duduk bersama guna menyusun strategi jitu dan menargetkan 8 kursi di DPRD Bantaeng,"pungkasnya.
Pewarta : Mustafa Kamal












Posting Komentar

0 Komentar