celebesmagazine.com
Maka yang harus kita dorong ini adalah daerah. Desa-desa yang produktif, contoh hari ini kita bisa lihat bahwa di masa pandemi pun
Gubernur Sulsel Ikut panen cabai di Kabupaten Wajo
Makassar - Gubernur Sulawesi Selatan Prof HM Nurdin Abdullah didampingi Bupati Wajo Amran Mahmud ikut melakukan panen cabe di lahan seluas 200 hektare bertempat di Desa Lowa, Kecamatan Tana Sitolo, Kabupaten Wajo, Ahad.
Ratusan lahan cabe itu dikelola oleh sembilan kelompok tani yang hasil panennya untuk menyuplai Pulau Jawa dan Kalimantan.
Nurdin Abdullah mengemukakan hampir setahun dilanda pandemi, dampaknya bukan hanya kesehatan, tetapi perekonomian ikut porak-poranda, sekian banyak orang harus dirumahkan, terutama di kota-kota besar.
Meski demikian, sektor pertanian justru dapat bertahan di masa pandemi COVID-19 ini. Sehingga tetap dan perlu menjadi perhatian.
"Maka yang harus kita dorong ini adalah daerah. Desa-desa yang produktif, contoh hari ini kita bisa lihat bahwa di masa pandemi pun. Masyarakat desa Lowa masih bisa mensuplai cabe ke berbagai daerah, termasuk ke Jakarta dan Kalimantan," kata Nurdin Abdullah.
Pertanian diharapkan bisa memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, terutama peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Oleh karena itu tugas pemerintah hari ini supaya pemasaran hasil-hasil pertanian mereka bisa dengan mudah dibawa ke pasar," ujarnya.
Setelah panen raya, Nurdin bersama Amran Mahmud kemudian dengan menggunakan motor trail menempuh 6 km meninjau jalan rusak dan jembatan gantung.
"Jalannya harus betul-betul kita perbaiki. Tadi saya pakai motor. Karena mobil tidak bisa, ini 6 km panjangnya. Ditambah ada jembatan gantung. Nah saya berharap tahun kita akan sambungkan, tuntaskan. Kalau ini disambungkan maka produk masyarakat akan dengan mudah di bawah ke pasar," ujarnya.
Perbaikan jalan ini maka akan menghemat waktu dan jarak untuk penyaluran hasil bumi dan panen masyarakat.
"Selama ini, kalau mereka mau ke Belawa, harus mutar ke Sidrap. Kalau ini selesai, cuma 6 km kita tuntaskan maka hanya 30 menit sudah akan sampai di kecamatan ke Kota Sengkang, pun sebaliknya seperti itu," ucapnya.*
Ratusan lahan cabe itu dikelola oleh sembilan kelompok tani yang hasil panennya untuk menyuplai Pulau Jawa dan Kalimantan.
Nurdin Abdullah mengemukakan hampir setahun dilanda pandemi, dampaknya bukan hanya kesehatan, tetapi perekonomian ikut porak-poranda, sekian banyak orang harus dirumahkan, terutama di kota-kota besar.
Meski demikian, sektor pertanian justru dapat bertahan di masa pandemi COVID-19 ini. Sehingga tetap dan perlu menjadi perhatian.
"Maka yang harus kita dorong ini adalah daerah. Desa-desa yang produktif, contoh hari ini kita bisa lihat bahwa di masa pandemi pun. Masyarakat desa Lowa masih bisa mensuplai cabe ke berbagai daerah, termasuk ke Jakarta dan Kalimantan," kata Nurdin Abdullah.
Pertanian diharapkan bisa memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, terutama peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Oleh karena itu tugas pemerintah hari ini supaya pemasaran hasil-hasil pertanian mereka bisa dengan mudah dibawa ke pasar," ujarnya.
Setelah panen raya, Nurdin bersama Amran Mahmud kemudian dengan menggunakan motor trail menempuh 6 km meninjau jalan rusak dan jembatan gantung.
"Jalannya harus betul-betul kita perbaiki. Tadi saya pakai motor. Karena mobil tidak bisa, ini 6 km panjangnya. Ditambah ada jembatan gantung. Nah saya berharap tahun kita akan sambungkan, tuntaskan. Kalau ini disambungkan maka produk masyarakat akan dengan mudah di bawah ke pasar," ujarnya.
Perbaikan jalan ini maka akan menghemat waktu dan jarak untuk penyaluran hasil bumi dan panen masyarakat.
"Selama ini, kalau mereka mau ke Belawa, harus mutar ke Sidrap. Kalau ini selesai, cuma 6 km kita tuntaskan maka hanya 30 menit sudah akan sampai di kecamatan ke Kota Sengkang, pun sebaliknya seperti itu," ucapnya.*
0 Komentar