Madinah Hujan Es, Penerbangan Haji dari Solo & Jakarta Dialihkan ke Jeddah

                                 

Suasana di Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi. Hujan es landa Madinah pada Kamis (25/5/2023) dan menyebabkan pesawat ke sana dialihkan ke bandara daerah lain. 

CELEBES MAGAZINE - Pesawat yang membawa jamaah haji dari Indonesia terpaksa harus dialihkan ke Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Arab Saudi Kamis (25/5/2023) petang.

Diketahui pesawat jamaah haji Indonesia tersebut seharusnya mengudara menuju ke Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMMA) Madinah, Arab Saudi. Hujan deras disertai angin kencang bahkan es di sejumlah tempat mengguyur Madinah Al-Munawwarah, Kamis (25/5/2023). Kondisi cuaca ini mengakibatkan penerbangan jamaah haji Indonesia dialihkan.

Hujan deras disertai angin kencang bahkan es di sejumlah tempat mengguyur Madinah Al-Munawwarah, Arab Saudi Kamis (25/5/2023). Kondisi cuaca ini mengakibatkan penerbangan jamaah haji Indonesia dari Solo dan Jakarta dialihkan ke Jeddah.  Lantaran adanya cuaca buruk, maka penerbangan pesawat jamaah haji Indonesia harus dialihkan untuk alasan keamanan.

Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (27/5/2023), cuaca di sekitar Kota Madinah pada mulanya cukup panas dengan suhu mencapai 40 derajat Celcius. Namun, pada Rabu (24/5/2023) sore, Kota Madinah tiba-tiba diguyur hujan yang cukup lebat. Hujan tersebut terpantau deras disertai dengan angin yang juga kencang.

Keesokan harinya, hujan deras juga kembali melanda Kota Madinah dari sore hingga petang. Kali ini hujan di Kota Madinah kembali disertai dengan angin kencang yang bercampur dengan debu. Suasana di Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi. Akibat cuaca buruk membuat dua pesawat calon jamaah haji asal Indonesia dialihkan ke Jeddah.

Suasana di Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi. Akibat cuaca buruk membuat dua pesawat calon jamaah haji asal Indonesia dialihkan ke Jeddah. (Amien Taryamin /Unsplash) Awalnya hujan masih terpantau normal dengan rintik-rintik air Tapi selang beberapa waktu hujan di Kota Madinah menjadi lebih deras disertai jatuhnya butiran es. Angin kencang menyertai hujan es dan berlangsung hingga sekira satu jam.

Akibat kondisi cuaca tersebut, dua pesawat dari Indonesia yang membawa jamaah haji terpaksa dialihkan. Total ada 753 penumpang calon haji dalam dua penerbangan bersama pesawat Garuda Indonesia. Di mana penerbangan pertama dengan pesawat GA 6202 berangkat dari embarkasi Bandara Adi Sumarmo Solo (SOC), Jawa Tengah. Untuk pesawat dari Solo awalnya mengudara pukul 07.55 WIB dan seharusnya dijadwalkan tiba di Madinah pukul 17.50 waktu setempat. Dalam penerbangan itu ada 360 penumpang dengan durasi total 9 jam.

Jamaah seharusnya sudah check in di Hot Iinternationa hotel Madinah sebelum shalat Isya Kemudian ada pesawat GA 7035 yang membawa jemaah dari embarkasi Jakarta-Bekasi. Dari Cengkareng, pesawat terbang dari Jakarta pukul 11.50 WIB.

Kemudian harusnya dijadwalkan tiba di Madinah pada pukul 17.40 waktu setempat. Diwartakan juga oleh TribunPapua, pengalihan penerbangan jamaah haji Indonesia dikonfirmasi langsung oleh PPIH Madinah. Menurut keterangan PPIH Madinah dua penerbangan haji gelombang pertama ini sudah kembali lepas landas ke Madinah sekira pukul 19.30 waktu setempat, setelah cuaca membaik. Dari Jeddah menuju ke Madinah, penerbangan jamaah haji memakan waktu 1 jam 5 menit.

Mengenal Flight Diverted Atau Pengalihan Penerbangan

Flight diverted merupakan istilah yang lazim digunakan dalam dunia penerbangan. Sebagaimana diketahui, flight diverted digunakan untuk mengalihkan penerbangan sipil terjadwal dari bandara tujuan ke bandara terdekat. Flight diverted tak bisa sembarangan dilakukan pada setiap penerbangan. Sebab pengalihan sepenuhnya ada di pilot dan harus terkonfirmasi dengan pihak air traffic control (ATC) bandara tujuan awal. Kemudian pilot juga harus menunggu untuk mendapat status cleared, sehingga bisa mendarat di bandara alternatif.

Penyebab adanya kebijakan flight diverted tak melulu soal cuaca, bisa juga lantaran alasan lain. Namun, untuk kasus ini, kondisi cuaca menjadi pertimbangan karena tidak memungkinkan untuk mendarat di bandara tujuan awal. "Hujan mengguyur saat jemaah haji Embarkasi Jakarta–Bekasi (JKS) dan jemaah haji dari Pakistan, keluar dari imigrasi,” ujar petugas PPIH Arab Saudi, Abdul Manan, yang juga mukimin di Arab Saudi.


Penulis: Zainiya Abidatun Nisa

Editor     : Mustafa Kamal




CELEBES MAGAZINE





Pers Adalah Salah Satu Mitra Kerja Untuk Membangun & Memajukan Bangsa







 







Posting Komentar

0 Komentar