celebesmagazine.com
MAKASSAR – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia, Yassona L Laoly, hadir untuk meresmikan Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham Sulawesi Selatan, Jum’at (14/6/2024).
Yassona mengatakan bahwa dirinya mengapresiasi pemerintah daerah hingga seluruh stakeholder yang terlibat dalam pembangunan gedung kantor baru ini.
“Terima kasih atas bantuan Gubernur provinsi Sulawesi Selatan, Walikota Makassar, atas dukungan dan bantuannya sehingga gedung kantor ini bisa kita selesaikan,” kata Yassona menjelang peresmian.
Yassona mengungkapkan, bahwa sejak dibangungnya kantor wilayah Kanwil Sulsel tahun 1982 yang awalnya bernama Departemen Kehakiman Sulawesi Selatan dan Tenggara, telah banyak mengalami kemajuan dan perkembangan dalam menjalankan fungsi pelayanan, pembangunan dan perlindungan hukum serta hak asasi manusia.
Yassona menambahkan, bahwa gedung baru ini akan menjadi yang terbesar untuk Kantor Wilayah Hukum dan HAM di Indonesia.
“Saya kira ini akan menjadi kantor terbesar, kantor wilayah Hukum dan HAM,” jelasnya.
Ia juga mengapresiasi arsitektur gedung tersebut karena dinilai memiliki interior yang tak biasa, dikarenakan setiap lantainya memiliki akses eskalator untuk mempermudah pelayanan.
“Sebagai Menkumham, (saya) mengapresiasi dan sangat nyaman, karena hanya kantor ini yang punya eskalator. Biasanya pakai lift,” terangnya.
“Kita harapkan dapat dirawat nanti dengan baik, biaya pemeliharaaannya baik,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Kanwil Sulsel, Liberti Sitinjak, mengatakan bahwa pembangunan gedung yang beralamat di Jalan Sultan Alauddin, Kota Makassar tersebut menelan anggaran sebesar Rp49,7 miliar dan berasal dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kemenkumhan.
“Adapun anggaran untuk tahun 2023, Rp25.199.480.000. Sedangkan 2024 dikucurkan Rp24.581.240.000 miliar,” terangnya.
Liberti menambahkan, bahwa pembangunan gedung kantor baru tersebut masih akan dilanjutkan untuk tahap kedua.
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Republik Indonesia (RI) Yasonna H. Laoly, menerima gelar adat dari Dewan Adat Kerajaan Gowa. Gelar ini disahkan oleh Raja Gowa ke XXXVIII, Andi Kumala Idjo Karaeng Lembang Parang Sultan Malikusaid II, Jumat (14/6).
Yasonna mendapat gelar “Mangngassai Dg Makkule” yang berarti pemimpin yang bisa membuat keputusan yang tepat. Dengan gelar ini, Yasonna resmi menjadi Keluarga Besar Kerajaan Gowa dan Masyarakat Adat Gowa.
Juru bicara Kerajaan Gowa, Andi Didis Abu Baidi, mengatakan makna gelar tersebut berarti Yasonna membuat keputusan mengangkat seseorang dalam tugas dan pengabdian kepada masyarakat.
“Beliau (Yasonna) memiliki karakter kepemimpinan partisipatif, karena dalam setiap pengambilan kebijakan senantiasa mendengar pendapat dari seluruh lapisan masyarakat,” ujar Andi.
Yasonna disebut telah melibatkan lembaga-lembaga masyarakat sebagai bagian dari pengambilan keputusan. Ia juga dinilai selalu bermusyawarah dengan pejabat lainnya.
“Beliau (Yasonna) memiliki karakteristik kepemimpinan yang tegas dan berani. Memiliki motivasi yang kuat dan integritas yang tinggi,” lanjut Andi.
Kerajaan Gowa berharap dengan gelar nama yang diberikan, Yasonna dapat melaksanakan tugas dengan bijaksana, tegas, mengayomi masyarakat Indonesia.
Sementara itu, Yasonna mengucapkan terima kasih atas gelar Kerajaan Gowa. Ia merasa terhormat telah menjadi bagian dari keluarga Kerajaan Gowa.
“Dari hati saya yang teramat dalam, terima kasih atas kehormatan ini. Saya sudah menjadi keluarga Kerajaan Gowa. Susah ataupun senang, kita keluarga,” ujar Yasonna.(IMR/FNN)
Pewarta : Mustafa Kamal/Zaldy
Editor : Miranti Hamid
Bakal Calon Bupati Kabupaten Barru 2024 - 2029
Pengumuman Untuk Anggota AKLI DPD.Sulsel
0 Komentar