"The Extraordinary G20 Tourism Ministers Virtual Meeting", Jumat (24/4/2020). (Dok : Kemenparekraf)
Indonesia telah mengambil berbagai langkah di bawah kebijakan stimulus ekonomi bernilai lebih dari 24 miliar dolar AS.
Makassar, Celebes Magazine - Sektor pariwisata saat ini menghadapi tantangan berat akibat imbas dari Covid-19. Para menteri pariwisata negara-negara anggota G20 diminta untuk bekerja sama dan menyiapkan standar baru dalam menyikapi dinamika perubahan global (new normal) akibat pandemi Covid-19 di sektor pariwisata.
Dilansir dari Suara.com, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Wishnutama Kusubandio, dalam forum virtual bertajuk "The Extraordinary G20 Tourism Ministers Virtual Meeting". Forum tersebut dipimpin oleh Menteri Pariwisata Kerajaan Arab Saudi, Ahmed Al-Khatib, yang jugaKetua Forum G20 Tahun 2020, Jumat (24/4/2020) malam.
Di Indonesia, lebih dari 2.000 hotel tutup, termasuk hampir semua tujuan wisata, objek, dan fasilitas pariwisata.
https://www.youtube.com/watch?v=mNvf695IR5Q
"Untuk itu Kemenparekraf telah dan akan terus memastikan berbagai stimulus yang dibutuhkan pekerja maupun industri pariwisata bisa terpenuhi selama masa tanggap darurat, maupun pemulihan Covid-19. Tindakan cepat dan tepat harus diambil selama periode ini," kata Wishnutama.
Menparekraf, Wishnutama Kusubandio, dalam "The Extraordinary G20 Tourism Ministers Virtual Meeting", Jumat (24/4/2020). (Dok : Kemenparekraf)
Menparekraf, Wishnutama Kusubandio, dalam "The Extraordinary G20 Tourism Ministers Virtual Meeting", Jumat (24/4/2020). (Dok : Kemenparekraf)
Salah satunya melalui dukungan penyediaan sarana hotel dan transportasi bagi tenaga kesehatan, dimana hal tersebut juga sebagai bentuk dukungan terhadap bisnis hotel dan transportasi agar tetap mempekerjakan pegawainya.
Indonesia juga telah mengambil berbagai langkah di bawah kebijakan stimulus ekonomi bernilai lebih dari 24 miliar dolar AS untuk membantu komunitas bertahan dari pandemi ini.
Wishnutama mengatakan, situasi saat ini mengharuskan masyarakat untuk tetap berada di rumah guna mencegah penyebaran Covid-19. Namun harus diakui, meskipun secara fisik masyarakat tertahan di rumah, pandemi telah menghubungkan masyarakat secara digital dengan lebih intensif dari sebelumnya.
Menparekraf yakin, fenomena ini akan terus berkembang menjadi “new normal” yang berdampak positif bagi sektor kepariwisataan.
Untuk itu, ia mendorong seluruh negara terus bekerja sama dalam menyiapkan standar baru dalam menyikapi dinamika perubahan global akibat pandemi Covid-19 di sektor kepariwisataan.
"Indonesia yakin, jika seluruh negara G20 bekerja keras saling bahu-membahu dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini, sektor kepariwisataan akan kembali membuktikan kemampuannya yang 'resilient' menghadapi berbagai tekanan bencana serta masalah," katanya.
"Kita harus dapat menetapkan norma-norma baru dalam menanggapi pandemi ini. Kita harus memperkuat kolaborasi untuk merumuskan dan mereformasi standar internasional, sehingga kita dapat bekerja sama dan saling membantu di semua sektor yang terkena dampak, terutama sektor pariwisata yang paling terpukul," kata Wishnutama.
Forum G20 beranggotakan 20 negara perekonomian terbesar di dunia, termasuk Indonesia. Khusus dalam the Extraordinary G20 Tourism Ministers Virtual Meeting kali ini, beberapa negara tamu, seperti Spanyol, Singapura, Swiss, dan Yordania, serta pimpinan the Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), the United Nations World Tourism Organization (UNWTO) dan the World Travel & Tourism Council (WTTC) turut diundang.
Mereka menyampaikan informasi serta langkah-langkah yang telah dilakukan masing-masing dalam menghadapi pandemi Covid-19 di bidang kepariwisataan. (Fabiola Febrinastri)
Sumber : Halim
Editor : Mustafa Kamal
Klik Dibawah ini:
0 Komentar