Adat Istiadat Dan Filosofi Suku Bugis Perlahan Mulai Luntur Dan Tergeser ?

  

 Mustafa Kamal Pemimpin Umum Media Celebes Magazine

celebesmagazine, 

Assalaamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bangsa Bugis dikenal sebagai penganut adat-istiadat yang kental dan kuat. Salah satu falsafah Bugis yang kesohor, yaitu GETTENG, LEMPU, ADA TONGENG. Falsafah atau pandangan hidup tersebut merupakan sikap batin paling mendasar yang dimiliki oleh orang Bugis. namun seiring dengan waktu ,Adat Istiadat Dan Filosofi Suku Bugis Perlhan Mulai Luntur Dan Tergeser.?

Berikut kita simak pandangan  Salehuddin  Daeng Mallongi terhadap adat dan istiadat dan karakter orang Bugis yang perlahan mulai luntur ini:

To Matowatta Riolo iyarega To Mariolota' yang artinya(orang-orang terdahulu atauleluhur kita) adalah orang-orang yang "TIDAK BERSEKOLAH " seperti kita pada hari ini yang Sarjana, Magister, bahkan sudah Doktor. Tetapi mengapa orang tua kita tampaknya lebih baik, arif dan bijaksana?

Mereka begitu kuat,

Mereka sabar,

Mereka tak pernah berkeluh kesah,

Mereka selalu bersyukur,

Mereka senantiasa berpikir positif.

 

SEBAB MEREKA.

 1.Malempu, yang artinya(Jujur).

2.De'na mangooa, yang artinya tidak serakah.

3.De'na mangimpuru, yang artinya (Tidak pernah iri).

4.Magetteng, yang artinya (tegas dalam kata, teguh dalam perbuatan).


Mappasitinaja. artinya, Yang ini pantas, yang itu tidak pantas di lakukan.

Matanre siri, artinya Malu jika melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya dilakukan.

Pesan leluhur yang takkan pernah pupus. Tetapi saat ini ia tak hanya sirna dalam tekstual tapi menghilang di dunia kontekstual. Peradaban ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa kita pada kehidupan yang tak lagi menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan sebagaimana yang telah diwariskan leluhur kita, padahal dunia mereka tak banyak disentuh dengan akademika ilmu pengetahuan.

Mengapa mereka *SUKSES* menjalani hidupnya ?

 

Hidup mereka,

mabbarakka,   yang artinya  penuh berkah.           

Orang tua kita memiliki   anak yang banyak, bisa sampai 7, 10 bahkan mungkin lebih selusin…tapi mereka tetap sabar dan tak pernah mengeluh dengan keadaan. Tak pernah berpikir jalan pintas untuk mencapai sesuatu.

 Filosofi nanre na pejje,, yang artinya,(nasi dan garam) bukan hanya sebatas kata melainkan benar-benar terwujud dalam kehidupan nyata. Itulah sebabnya mereka sukses menjalani kehidupan yang sesungguhnya, "tak ada apa-apanya” dibanding kehidupan hari ini yang serba wah atau serba wwwaaaaoooo.

Iyami ri ala sappo, getteng, lempu na ada tongeng yang artinya, (Jadikan keteguhan, kejujuran dan ucapan yang benar sebagai benteng kehidupan).

Sibawa...

Resopa nasibawai ati mapaccing namacinnong temmangingngi, na malomo na letei pammase dewata, yang artinya.

( Usaha yang sungguh dan sabar adalah titian harapan akan datangnya Rahmat Allah subhanahu wataalah).

Aja mu mangoa nasaba iyatu ngowae sapu ri pale' cappa'na.

yang artinya(Jangan serakah sebab ujung-ujungnya kau akan kehilangan segalanya).

Aja mualai narekko tennia taneng-tanemmu yang artinya (Jangan mengambil sesuatu, jika bukan milikmu, bukan hakmu, narekko tanniya appunna - punnangemmu).

 

Editor     : Mustafa Kamal




Pers Adalah Salah Satu Mitra Kerja Untuk Membangun & Memajukan Bangsa





nh

Posting Komentar

0 Komentar